Gebrakan Baru Amerika Serikat dan Kanada, Siapkan Alokasi Dana untuk Kembangkan AI

Seiring dengan perkembangan zaman, kini teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin masif digunakan di berbagai sektor. Mulai dari sektor pendidikan hingga bisnis telah memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan ekosistem yang lebih canggih. Bahkan ada pula yang tengah melakukan persiapan untuk mengadopsi AI di sektor keamanan.

Teknologi kecerdasan buatan telah memberikan pengaruh yang sangat signifikan. Tak hanya di sektor – sektor yang krusial saja. Bahkan untuk hal – hal yang sangat detail seperti aktivitas sehari – hari turut dilibatkan dalam rencana adopsi teknologi tersebut. Tak heran jika di era sekarang, AI menjadi teknologi yang populer.

Di fase sebelumnya, perkembangan teknologi masih sebatas pendigitalisasian. Proses digitalisasi ini telah dilakukan secara menyeluruh dan berhasil menciptakan kemudahan akses kepada setiap pengguna yang menggunakannnya.

Kini seluruh dunia telah terbuka dengan teknologi kecerdasan buatan. Hal itu dibuktikan dengan rencana pemerintah di berbagai negara yang terus mendorong pengadopsian teknologi ini di banyak sektor dalam negeri. Seperti yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat yang berupaya meningkatkan keamanan dengan memanfaatkan teknologi AI.

Teknologi Pendeteksi Risiko Berbasis AI ala AS

Akhir – akhir ini gebrakan Amerika Serikat yang bakal menyiapkan teknologi terbaru dengan memanfaatkan kecerdasan buatan menjadi sorotan media. Teknologi yang dimaksud adalah pendeteksi risiko berbasis AI. Dalam konsepnya, teknologi ini dibuat untuk mengoptimalkan kinerja kecerdasan buatan, khususnya dalam menyaring data berbahaya.

Rencananya teknologi ini tidak hanya digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat saja, tetapi juga oleh perusahaan serta masyarakat luas. Saat ini teknologi yang bernama Dioptra tersebut telah melalui pengembangan dan pengujian oleh Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST).

Lembaga yang mencakup penelitian dan pengembangan sains dan teknologi AS tersebut berharap teknologi ini dapat membantu masyarakat, lembaga pemerintahan, serta usaha kecil dan menengah. Khususnya untuk menilai perkembangan AI mengenai kinerja sistem mereka.

Also Read:

Jawaban kenapa produk Apple seperti iPhone banyak peminat walaupun harga mahal

Teknologi AI ini berupaya untuk bisa membantu pemerintah atau perusahaan melatih model kecerdasan buatan melalui proses penilaian, analisis, serta mendeteksi risiko AI. Berdasarkan laporan dari TechCrunch,  NIST dan AI Safety mengupayakan untuk mengurangi bahaya AI seperti penyalahgunaan untuk menghasilkan konten pornografi non-konsensual.

Sebagai informasi, Amerika Serikat dan Inggris memiliki kemitraan berkelanjutan dalam pengembangan serta pengujian mode kecerdasan buatan tingkat lanjut. Hal itu diumumkan pada KTT Keamanan Artificial Intelligence Inggris pada November 2023 lalu di Bletchley Park. Dioptra menjadi salah satu bukti keseriusan Amerika Serikat dalam pengujian sistem AI.

Ketertarikan Kanada dengan Kecerdasan Buatan

Bukan hanya Amerika Serikat yang kini telah bersiap untuk mengembangkan AI di berbagai sektor. Kanada juga memiliki ketertarikan yang kuat untuk mengembangkan teknologi AI. Bahkan pemerintah mereka telah menyiapkan US$1,76 miliar atau sekitar Rp27,8 triliun dari anggaran federalnya untuk bersaing di sektor AI.

Hal itu diungkapkan bersamaan dengan agenda pemerintah dalam mensosialisasikan beberapa kebijakan baru yang didalamnya juga menyinggung soal investasi terhadap startup bidang kecerdasan buatan, bisnis menengah, serta perusahaan riset yang semuanya berfokus pada citra keunggulan AI Kanada.

Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada, memaparkan bahwa akan ada dampak positif yang bisa dirasakan dari perkembangan kecerdasan buatan generatif. Seperti terbukanya potensi ekonomi yang besar bagi Kanada, produktivitas meningkat signifikan, serta meningkatkan efisiensi para pekerja yang mengerjakan tugas berulang – ulang.

Dari informasi yang beredar, kebijakan baru tersebut setidaknya akan mengalokasikan investasi sekitar US$1,47 miliar untuk mengembangkan kecerdasan buatan di Kanada. Hal itu akan mencakup pemberian akses kepada peneliti serta perusahaan startup untuk menjangkau kemampuan komputasi dan infrastruktur teknologi.

Sementara itu, ada tambahan US$147 juta yang akan difokuskan pada startup AI yang berada di bidang teknologi bersih, manufaktur, kesehatan, dan pertanian. US$73,5 juta sisanya dialokasikan kepada perusahaan kecil – menengah yang berada di sektor AI untuk meningkatkan produktivitas.

Melalui alokasi dana itu, pemerintah Kanada juga akan mengatasi masalah para pekerja yang terkena dampak dari adopsi AI yang tengah mereka kembangkan. Sekitar US$36,8 juta akan diberikan melalui program Sectoral Workforce Solutions untuk pemberian pelatihan dan keterampilan ulang di industri yang berbeda.

Baik Amerika Serikat maupun Kanada telah menyadari bahwa ada potensi besar yang bisa dilihat dari adanya teknologi kecerdasan buatan. Mereka telah melakukan persiapan alokasi dana maupun kebijakan baru untuk mengembangkan serta bersaing di sektor AI.

Teknologi AI telah menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Terutama terkait pemanfaatannya yang dapat memberikan pengaruh positif di berbagai industri.

Selain itu juga harus mempertimbangkan risiko yang akan terjadi jika proses pengembangan dan pengujian dilakukan serta memperhatikan para pekerja yang terdampak oleh AI, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kanada.

Also Read:

Dampak Buruk Kecerdasan AI